Alhamdulillah..
hal yang pertama kali aku lakukan sebelum menulis disini adalah mengucapkan hamdalah karena dengan aku menulis disini berarti Allah masih memberikan kesempatan kepada aku untuk bercerita dan tentunya dalam keadaan sehat wal'afiat..
Sebenarnya dari dulu aku memang suka sekali dengan kegiatan menulis makanya pada saat aku sekolah teman-teman aku selalu memuji saya kalau tulisan tangan aku rapi dan bagus # geeerr abizz..
tapi untuk menulis cerita-cerita ini baru kali ini aku lakukan di internet jadi maklum saja kalau bahasa yang aku tulis tidak seindah dan sebagus penulis yang sudah terkenal.
tulisan ini semata-mata sebagai pelampiasan di sela kesibukan dan sebagai sebuah kenangan bahwa aku pernah melakukan hal ini..
oot banget..
langsung aja deh..
Sesuai dengan judulnya Indahnya berbagi walau hanya seujung jari...
kali ini aku mau menceritakan kegiatan terbaru yang sedang aku lakukan baru-baru ini.
sekarang ini aku sedang berusah keras untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah..
Kok bisa sih? teman-teman di kampus merasa agak kaget dan terheran pada saat aku menjajakan dagangan ku kepada mereka. "Rika kamu jualan ? untuk apa ? buat uang jajan?" satu persatu orang bertanya kepadaku mengapa tiba-tiba aku dagang? bukannya kak Rika " panggilan teman di kampus " punya usaha di kalimantan ya jadi tidak mungkin kalau kekurangan..
Aku hanya senyum2 kecil saja sampai pada akhirnya aku mengatakan sebenarnya mengapa aku berjualan pada saat ada salah satu teman yang berkata " jualan di terminal blok M aja pasti laku keras daripada disini
sebenarnya emang aku jualan apa sih sampai ada yang berkata seperti itu?
yupp langsung saja ya jadi aku berjualan tisu dan permen seperti pedagang asongan yang kayak diterminal-terminal, jadi ga salah juga sih klo ada teman yang berkata seperti itu..
awal mula memiliki ide untuk berjualan pada saat evaluasi setelah penyuluhan KBO. pada saat itu kak oki berkata yang membuat menjadi sebuah tamparan bagi kita semua itu juga kalo ada yang engeh..
jadi kak oki berkata Jika kita mau berbuat suatu kebaikan tetapi untuk melakukannya kita masih meminta kepada orang tua lebih baik kita jangan melakukannya, kita seharusnya malu kita mau berbuat suatu kebaikan tetapi kita masih mengemis kepada orang tua.
jika mau berbuat kebaikan kita harus berusaha sendiri maka nikmatnya itu akan berbeda dibandingkan kita meminta uang kepada orang tua dan melakukan kebaikan.
kata-kata itu sangat mengena banget untukku, walaupun sebenarnya untuk patungan penyuluhan akau menggunakan uang sendiri dari hasil uang daganganku di kalimantan tapi tetap saja di kalimantan memang aku menitipkan uang kepada ayah dan kakak untuk berjualan pakaian dalam tetapi yang menjualnya bukan aku,aku hanya berjualan pada saat bulan ramadhan saja atau pada saat liburan semester saja...
nah karena dari itu kau tertantang untuk berjualan di kampus dengan jualan yang agak sedikit aneh sih kata teman-teman tapi aku tak mempedulikannya yang penting aku bahagia...
jadi sistem yang aku lakukan adalah tisu dan permen yang aku beli keuntungannya akan aku kumpulkan lalu nanti uangnya akan aku bagikan kepada yang membutuhkan..
modal tisu 1400 aku jual 2000 lalu permen 1 bungkus modalnya 5000 lalu penjualannya 8000 jadi dapat untung sekitar 3000. nah karena untungnya tidak sebesar dengan untung dagangan aku di kalimantan tapi rasa puas dan bangganya melebihi dari daganganku di kalimantan..
walaupun usaha yang aku kerjakan belum ada apa-apanya tapi aku bisa merasakan betapa indahnya jika kita berbagi dengan hasil kerja keras kita sendiri sehingga kita sama-sama bisa merasakan bagaimana rasanya berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari..
aku senang sekali dengan kegiatan baru ini walaupun teman yang lain kurang mendukung dan aku harus mengembangkannya sendiri tapi aku optimis kok suatu saat nanti aku tidak melakukannya seorang diri..
tetap istiqomah di jalan-Mu ya Allah..
kegiatan ini belum ada artinya dibandingkan dengan nikmat yang telah Engkau berikan begitu banyak kepada hamba-Mu ini...
Semangaaaaaaaaaaaatttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
RIKA
17052015
Minggu, 17 Mei 2015
Rabu, 13 Mei 2015
AKU IRI DENGAN SOSOK SESEORANG ITU
Alhamdulillah kali ini aku masih diberikan waktu untuk bisa nulis-nulis lagi disini...
kali ini aku mau menceritakan seseorang yang membuat aku iri dengan dirinya..
aku tidak iri dengan kekayaannya...
aku tidak iri dengan rupanya...
aku tidak pernah iri dengan harta benda yang ia miliki..
yang membuat aku iri dan jatuh hati padanya adalah
satu...
aku iri dengan kerajinannya dalam beribadah..
dua..
aku iri dengan ilmu yang ia miliki
tiga..
aku iri dengan keteguhannya beristiqomah di jalan Allah SWT
empat..
aku iri dengan sifat kesederhanaannya..
lima..
aku iri dengan keteguhannya untuk selalu berubah menjadi lebih baik..
enam..
aku iri dengan ketekunannya..
apakah aku salah jika aku selalu iri dengan dirinya dan aku selalu memiliki keinginan untuk bisa menjadi seperti dia yang selalu berada di jalan-Mu..
dia adalah sosok seorang motivator yang selalu membayangi diriku dan selalu membuat diriku terdorong untuk melakukan hal-hal ke arah kebaikan..
perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit aku belajar untuk menjadi lebih baik seperti sosok seseorang itu..
Jumat, 01 Mei 2015
ALHAMDULILLAH BADAI 3 TAHUN LALU SUDAH KU LEWATI
Tidak ada kata yang dapat terucapkan selain puja dan puji syukur yang aku panjatkan kepada Allah SWT. waktu cepat berlalu seiring bersama dengan berlalunya ujian dan cobaan yang telah ku lalui 3 tahun yang lalu.
Memang ada apa dengan 3 tahun yang lalu itu ?
sedikit bercerita kembali kejadian 3 tahun yang lalu yang membuat rencana di dalam kehidupanku semuanya berubah.
Aku awali cerita ini pada saat detik-detik diriku akan beranjak dari bangku SMA menuju bangku kuliah. Pada saat itu diriku memliliki target untuk tembus di salah satu bangku PTN di Indonesia. aku mengikuti SNMPTN undangan tetapi Allah belum mentakdirkan diriku untuk lulus. aku tak pernah putus asa dan aku selalu semangat untuk mencapai target itu karena jalan untuk menuju ke PTN tidak hanya melalui jalur undangan saja tetapi masih ada jalur tulis. Pagi,siang dan malam tak pernah kulewati hari-hari itu selain belajar,mengerjakan soal-soal dan sesekali aku beristirahat dengan menonton drama korea. Singkat cerita hari itu datang yaitu ujian SNMPTN jalur tulis. Pada saat itu aku mendapatkan tempat ujian yang cukup jauh dari rumahku, aku harus berangkat pagi sekali agar sampai di lokasi ujian tepat waktu.
Hasil dari ujian tersebut akan diumumkan sebulan lagi sedangkan aku adalah tipe orang yang tidak mau berdiam diri dan duduk santai di rumah untuk menunggu hasil itu keluar. Aku putuskan untuk iseng-iseng mengirim lamaran kerja agar wakru sebulan itu dapat aku manfaatkan dan aku memperoleh uang untuk menambah biaya uang kuliahku nanti. Aku nekat dengan ijazah asli yang belum keluar dan hanya memiliki bekal SKHUN aku beranikan diri mengirim lamaran ke PT yang aku cari di info lowongan kerja dan searhing di internet.
selang 2 minggu aku pun mendapatkan panggilan untuk interview kerja di salah satu pabrik makanan dengan penempatan di bagian laboratorium. pada saat itu aku senang sekali karena dengan bekal hanya SKHUN aku dapat panggilan untuk interview. Pada saat aku memutuskan untuk datang interview orang tua ku melarang dengan alasan lokasi tempat kerja yang jauh. Akhirnya aku mengikuti perkataan orang tuaku.
hari pun semakin berlalu sampai tiba waktunya pengumuman hasil tes ujian keluar dan aku tidak sempat untuk bekerja dalam waktu satu bulan itu. Pada saat hasilnya keluar hati ini rasanya tidak menentu, gelisah,terpikir jika aku tidak diterima apa yang harus aku lakukan selanjutnya.
aku beranikan diri untuk melihat hasilnya dengan membuka internet tetapi pada saat itu aku belum memiliki laptop dan aku meminta tolong teman untuk melihatnya. Tidak lama berselang teman aku sms dengan berkata " selamat rika diterima di salah satu PTN jurusan Kimia ". pada saai itu aku bersyukur sekali dan tidak hentinya mengucapkan Alhamdulillah atas keberhasilan ini.
lagi dan lagi Allah belum mengizinkan aku untuk bisa kuliah di PTN. Kakak ku kurang setuju aku kuliah disana dan ayah juga berkata bahwa "mela kalau mela tetap lanjut ungin kuliah ayah hanya bisa membayar uang semester aja dan untuk uang transport dll ayah belum bisa" pada saat itu kondisi keuangan ayah sedang megalami penurunan. dengan ucapan seperti itu membuat semangatku untuk melanjutkan kuliah kendur. Sebenarnya hati ini ingin sekali pada tahun itu aku kuliah bersama dengan teman yang lain tetapi aku singkirkan sementara keinginanku tersebut dengan cara bekerja terlebih dahulu selama satu tahun untuk mengumpulkan pundi-pundi uang dan melanjutkan kuliah tahun depan.
Memang benar aku ditakdirkan untuk bekerja terlebih dahulu karena aku mendapatkan panggilan kerja di pabrik cukup ternama di Indonesia untuk interview. satu per satu tes yang diberikan telah dapat kulalui secara lancar dan hasilnya cukup membuat ku bahagia. Aku diterima menjadi karyawan di pabrik tersebut.
Pada saat itu umurku yang baru memasuki usia 18 tahun dihadapkan dengan kerasnya perjuangan hidup untuk memperoleh pundi-pundi uang. Aku harus mampu beradaptasi dengan teman-teman yang usia nya rata-rata sudah memasuki usia puluhan.
Hari demi hari aku menikmati kerjaan baru ku setelah lepas dari masa putih abu-abu. Semangat aku sangat bergejolak dan tidak sabar untuk menunggu datangnya tahun depan agar aku bisa mengikuti kembali ujian PTN. Ternyata dunia kerja yang selama ini aku bayangkan dengan hal-hal yang indah dimana setiap bulan mendapatkan gaji,akhir tahun mendapatkan bonus,setiap lebaran mendapatkan THR ternyata dibalik itu semua banyak pengorbanan yang harus aku lakukan untuk mendapatkan itu semua seperti pada saat semua orang terlelap di malamnya tidur sedangkan aku harus mengerjakan kewajibanku agar aku mendapatkan hak setiap bulan ( gaji ).
Untuk mewujudkan agar aku bisa kuliah, setiap hari libur aku sempatkan waktu itu untuk belajar walaupun rasa lelah selalu datang menghampiri..
SEMANGAT,KULIAH,SEMANGAT dan KULIAH..
AKU PASTI BISA...
kata-kata itulah yang selalu aku dengungkan setiap kali rasa lelah itu mulai menghampiri tubuh ini..
Memang benar waktu itu sangat singkat sekali, tidak terasa aku sudah bekerja selama 9 bulan..
pada saat aku merencanakan untuk berhenti bekerja dan melanjutkan kuliah ternyata ada rencana lain lagi yang Allah berikan kepadaku...
Pupus kembali semua harapanku...
aku jatuh sakit dan tubuhku tidak mampu lagi untuk melawan virus yang masuk ke tubuh ini..
pada saat menjelang ujian PTN aku harus berjibaku melawan rasa sakit kepala yang aku rasakan selama pada saat bekerja.Dokter memvonis aku terserang "Meningitis ". Pada saat itu sepertinya hidupku hancur lebur semua rencana yang telah aku persiapkan sejauh mungkin musnah secara cepat.
Semua rasa datamg menghampiri mulai dari rasa kesal,marah,sedih,sakit semua menjadi satu, rencanaku gagaldan gagal kembali.
Penyakit ini mengapa datang pada diriku ? kenapa datang pada saat ini? pertanyaan2 yang selalu ku pertanyakan.
Meningitis itu penyakit tidak biasa waktu ku harus terbuang lama untuk melakukan pengobatan dan pemulihan ini.
Aku harus berjuang untuk mempertahankan agar aku dapat bertahan lebih lama lagi dan bermanfaat untuk orang lain terutama keluargaku. Keluh kesah yang aku selalu tunjukkan aku hilangkan dengan selalu bersyukur dan instropeksi diri atas ujian yang aku alami. Ku kumpulkan semangatku untuk sembuh dan lanjutkan kuliah..
30 Hari waktu ku habiskan untuk berbaring di tempat tidur rumah sakit dan satu minggu berada di ICU..
keluarga,sahabat dan cita-cita yang kuimpikan adalah obat yang paling ampuh menghantarkan diriku untuk sembuh.
Dalam waktu satu tahun aku relakan kembali impian kuliah ku singkirkan sementara. Aku fokus pada penyembuhan dan terapi yang tiada pernah berhenti selama 1 tahun sampai aku benar-benar divonis sembuh oleh dokter.
Sebenarnya dokter sempat mengatakan pada orang tuaku bahwa dokter tidak terlalu yakin dengan kesembuhan diriku. orang tua ku tak enak hati untuk menyampaikan itu semua kepada diriku.
Sampai pada saatnya tiba dan aku diizinkan untuk pulang dari RS dokter berkata sebuah Mukjizat yang telah diberikan oleh Allah sampai aku bisa sembuh seperti ini karena kasus penyakit ini jarang sekali orang yang pulang ke rumah dengan keadaan sembuh.
Tepat tanggal 01 Mei 2015 adalah 3 tahun kejadian itu berlalu.
pada 01 Mei ini aku diizinkan pulang dan dinyatakan sembuh oleh dokter walaupun masih harus melakukan terapi dan kontrol,tetapi setidaknya aku berhasil lulus dari Meningitis.
Sekarang aku kuliah di POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II jurusan Gizi, walaupun aku telat masuk kuliah 2 tahun tetapi aku sangat bersyukur karena impianku dapat terwujud.
Aku bangga dan bersyukur jurusanku sekarang dapat menghantarkan dan mengajarkan diriku untuk selalu menjaga kesehatan dengan makanan yang bergizi,
Terima Kasih Ya Allah atas segala ujian yang telah Engkau berikan pada Masa-Masa remajaku, Banyak hikmah yang dapat kupetik dan ku ambil dari setiap kejadian yang telah ku alami.
tak pernah aku sia-siakan waktu dan segala kesempatan yang telah Engkau berikan.
Quote : Berbahagialah dan bersyukurlah jika mendapatkan ujian karena dengan ujian itulah yang membuat diri kita menjadi lebih tangguh untuk menjalani kehidupan selanjutnya dan dibalik ujian itulah ada sebuah hadiah terbesar dan terindah yang telah Allah persiapkan.
- Setelah badai yang satu datang menghampiri dan dapat diselesaikan masih banyak lagi badai lain menanti yang akan datang secara silih berganti
Semoga cerita ini dapat bermanfaat
Salam Hangat
Rika Melawati
Langganan:
Postingan (Atom)